Doa Ferdy Sambo Seperti Mengancam, Simak Baik-baik Kalimatnya
Ferdy Sambo divonis hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan karena terbukti bersalah atas kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J di rumah dinas Kompleks Polri Duren Tiga no. 46 pada tanggal 8 Juli 2022 lalu. Foto: -Ricardo-JPNN.com
Dalam persidangan sebelumnya, Reni Kusomowardhani, Ketua umum Asosiasi Psikologi Forensik (APSIFOR), memberikan kesaksian yang dianggap meringankan Ferdy Sambo.
Dia menyebut bahwa pria asal Sulawesi Selatan tersebut memegang tegus falsafah siri na pacce di dalam kehidupannya. Falsafah hidup itu berarti kokoh menjaga harga diri.
“Budaya siri na pacce memang memengaruhi bagaimana pertimbangan-pertimbangan keputusan dan emosi serta kepribadian Bapak Ferdy Sambo," kata Reni.
Lebih lanjut Reni mengatakan bahwa, emosi Ferdy Sambo mudah terusik apabila kehormatannya terganggu.
"Kemudian dapat menjadi orang yang dikuasai emosi, tidak terkontrol, tidak berpikir panjang dengan tindakan yang dilakukan," ujarnya.
BACA JUGA:Mengunjungi Pusat Gempa Kuningan di Citangtu, Warga Tetap Adem Ayem
BACA JUGA:Hari Ibu, Berikut Ini Bacaan Doa untuk Ibu Lengkap dengan Tulisan Arab dan Artinya
Oleh karena itu, menurut Reni, walaupun Ferdy Sambo berpengalaman di bidang reserse, alumnus Akpol 1994 itu tetap saja tidak bisa mengendalikan emosi saat berada dalam situasi yang terdesak.
"Dalam keadaan normal ada upaya rasional untuk mengendalikan diri, tetapi dalam situasi memang ada hal yang menggangu kondisi emosinya, itu yang kemudian bisa menjadi orang yang sangat dikuasi emosinya," ujar Reni.
Oleh sebab itu Reni mengatakan, bahwa Ferdy Sambo merupakan sosok yang membutuhkan orang lain dalam mengambil keputusan penting. (jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jpnn.com