Sisa Utang Proyek Revitalisasi Waduk Darma Kepada Pengusaha Belum Jelas

Sisa Utang Proyek Revitalisasi Waduk Darma Kepada Pengusaha Belum Jelas

Para pengusaha dan subkontraktor usai rapat kedua perihal kejelasan sisa utang proyek revitalisasi Waduk Darma Kuningan.-Tangkapan Layar Video-Ist

Menurutnya, rapat tersebut bersifat tertutup dan tidak mengetahui siapa saja yang mendapat undangan.

Namun pemilik video menyebutkan, beberapa pengusaha dan pihak Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Kabupaten Kuningan ikut hadir.

BACA JUGA:Geger Penemuan Ikan Raksasa di Waduk Darma, Berat 50 Kilogram

BACA JUGA:Siluman Belut Putih Penunggu Waduk Darma, Muncul saat Dipancing Pakai Kerbau

Seperti diketahui, sejumlah pengusaha dan mandor serta sub kontraktor proyek revitalisasi pembangunan Waduk Darma, Kabupaten Kuningan, menggelar aksi unjuk rasa, Kamis 26 Januari 2023. 

Para pekerja tersebut meminta agar perusahaan pemegang proyek revitalisasi segera melunasi pembayaran kepada para vendor.

Selama melakukan aksi, mereka membentangkan spanduk berisi suara hati para pekerja. Sambil membentangkan spanduk para pendemo berjalan kaki di area parkir Waduk Darma. 

Spanduk spanduk bertuliskan, Ini Proyek Negara, jangan korban rakyat kecil, dan Pak Gubernur Yang Terhormat, jangan dulu meresmikan Waduk Darma sebelum kami rakyat kecil dibayar, dibawa peserta demo.

 BACA JUGA:Dede Muharam Bahas Hal Penting dengan Para Petinggi Perusahaan Mintak di Mesir, Ada Kabar Baik

BACA JUGA:Bantu Pemulihan Pasca Gempa Bumi di Turki, Polri Kirim 26 Personel

Edi Jubaedi, salah seorang pengunjuk rasa meminta agar Gubernur Jawa Barat jangan dulu meresmikan Waduk Darma, sebelum semua hak hak pekerja dan vendor dibayar perusahaan pemenang tender. 

"Kepada yang terhormat Bapak Gubernur Ridwan Kamil, tolong bantu kami sebagai masyarakat kecil yang sudah menyelesaikan pembangunan Waduk Darma. Sampai sekarang, kami belum dibayar atau dilunasi meski pekerjaan sudah sekesai 100 persen," tegas Edi mewakili peserta unjuk rasa lainnya.

Menurut perhitungan para mandor dari berbagai vendor, total yang belum dibayarkan mencapai Rp1,2 miliar. 

BACA JUGA:Wow! Hadapi Tuduhan FFP, Manchester City Bayar Pengacara Bertarif Rp10 Miliar Perminggu

BACA JUGA:Indonesia Rawan Gempa Bumi, Kepala BMKG Minta Ciptakan Budaya Mitigasi Bencana di Masyarakat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: