Waduh! Taiwan Tarik Mie Instan Asal Indonesia dan Malaysia Karena Mengandung Etilen Oksida, Apa Itu?

Waduh! Taiwan Tarik Mie Instan Asal Indonesia dan Malaysia Karena Mengandung Etilen Oksida, Apa Itu?

Mie Instan -Lindsey White-Pixabay

TAIPEI, RADARCIREBON.COM  - Otoritas Kesehatan Taipe, Ibukota Taiwan meminta semua toko untuk menarik produk mie instan asal Indonesia dan Malaysia.

Pasalnya, dari hasil pemeriksaan yang mereka lakukan di setiap mie instan yang beredar di Taipe, produk asal Indonesia dan Malaysia ternyata mengandung zat pemicu kanker.

BACA JUGA:Hal ini yang Disampaikan Sandiana Uno ke Dasco Soal Pengunduran Dirinya dari, Simak Nih!

Departemen Kesehatan Taipei mengatakan pada Senin 24 April 2023 telah merilis hasil pemeriksaan setiap mi instan yang beredar di Taipei pada 2023.

Ternyata, satu produk mie instan asal Malaysia dan satu lagi asal Indonesia mengandung etilen oksida.

Departemen Kesehatan Taipei mengungkapkan bahwa pengujian etilen oksida terdeteksi pada mi dan paket bumbu di produk Malaysia.

BACA JUGA:Inilah Rahasia Rhoma Irama Tetap Sehat di Usia Senja

Sementara, di produk mi instan asal Indonesia, zat karsinogenik terdeteksi hanya di paket bumbu.

Maka, Departemen Kesehatan Taipei telah meminta kepada semua toko, terutama di ibu kota, untuk menarik produk mi instan asal Indonesia dan Malaysia yang ditemukan mengandung etilen oksida tersebut.

BACA JUGA:Soal Surat dari Sandiaga Uno, Prabowo: Oh Belum Terima

Selain itu, departemen juga akan menjatuhkan denda sebesar NT$60.000 hingga NT$200 juta kepada importir.

Menurut informasi di situs web Biro Zat Beracun dan Kimia di bawah Administrasi Perlindungan Lingkungan Tingkat Kabinet, etilen oksida beracun jika dikonsumsi atau dihirup.

BACA JUGA:PT KAI Berhasil Mengangkut 42.700 Pemudik dari Kampung Halaman Kembali ke Jakarta

Selain menyebabkan limfoma dan leukemia, etilen oksida juga dapat menyebabkan iritasi serius pada kulit dan mata bagi siapa saja yang bersentuhan dengan zat tersebut. Bahkan, memicu cacat lahir dan keturunan.

Chen Yi-ting, Kepala Divisi Makanan dan Obat-obatan Departemen Kesehatan Taipei, mengatakan inspeksi mi instan di Taipei dilakukan dengan memilih secara acak 30 produk dari supermarket, toko serba ada, hypermarket, pasar basah tradisional, toko makanan Asia Tenggara dan importir grosir di ibu kota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase