Panji Gumilang Bilang, Jangan Sampai Beranggapan Jadi Petani Tak Bisa Kaya
Syekh Panji Gumilang dan kesamaan dengan tokoh sufi.-Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com
"Untuk menumbuhkan semangat dalam bertani, jangan sampai membayangkan kalau menjadi petani tidak bisa kaya,” ungkap Panji Gumilang seperti ditulis Majalah Al-Zaytun No 65 - 2015.
Pemikiran seperti ini, menurut Panji Gumilang, akan menghambat kepada kinerja petani. Yang akhirnya bisa berimbas tidak mau dan tertarik menjadi petani.
Kesungguhan dan keseriusan Syech Al-Zaytun untuk membangun ketahanan pangan Indonesia itu, sudah terbukti hasilnya.
BACA JUGA:GEGER LAGI! Penjelasan Mahzab Bung Karno dan Pak Harto oleh Syekh Panji Gumilang, Begini...
Al-Zaytun kini sudah bisa memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri. Bahkan telah terjadi kelebihan produksi yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat di luar pondok.
“Inilah kerja nyata, dimulai dari Al-Zaytun, dipersembahkan untuk Indonesia,” begitu bunyi salah sata artikel majalah tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, ketika Panji Gumilang ingin membangun pertanian di sekitar Al Zaytun, dibutuhkan kemauan semua pihak, terutama para petani itu sendiri.
BACA JUGA:8 Gedung Creative Center yang Dibangun Ridwan Kamil, Ini Daftarnya
Akhirnya Syeh Panji membentuk Kelompok Tani Al-Zaytun. Anggotanya tidak hanya petani dari Kecamatan Gantar, tapi juga dari Gabus Wetan, Gabus Kulon, Losarang dan Kroya.
Menurut Panji Gumilang, ini bentuk nyata partisipasi masyarakat Indramayu untuk menciptakan ketahanan pangan. Kelompok tani ini diinisiasi dan dikoordinir oleh Ma’had Al-Zaytun.
BACA JUGA:Target IKD Sampai Akhir Tahun Diprediksi Meleset
Jika seandainya di Indonesia, mau membentuk kelompok-kelompok tani seperti ini, Panji yakin Indonesia akan mandiri pangan.
Jika kelompok-kelompok ini bisa menghasilkan surplus 10 ribu ton per tahun, maka Indonesia pun akan surplus beras. Dan akan menjadi “Penyedia Beras Dunia”.
Dijelaskannya, Kelompok Tani Al-Zaytun hanya menggarap 404 bahu tanah. Dengan jumlah tanah seluas itu bisa memberi makan 10.000 orang. Dan ternyata juga masih lebih.
BACA JUGA:Sidang Kasus Penipuan dan Pemalsuan Akta Jual Beli Tanah di Cirebon Ditunda, Korbannya Banyak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase