Mengapa Mahad Al Zaytun Dibenci dan Dituduh Sesat, Oh Ternyata Ini Alasannya
Definisi sesat menurut Civitas Mahad Al Zaytun. -Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com
BACA JUGA:Oh Ternyata, di Mahad Al Zaytun Semua Dimuliakan, Termasuk Sampah Sekalipun
Seharusnya, pondok yang begitu besar dan mandiri ini, bisa menjadi kebanggaan. Tetapi faktanya justru sebaliknya. Lebih banyak yang membenci. Bahkan melabeli hal-hal yang tak disandang pesantren ini.
Produksi pisang Al Zaytun yang melimpah, selain konsumsi internal, juga dikirim ke koperasi. Dari koperasi, pisang Al Zaytun dijual.
Di Jakarta, pisang-pisang produksi Al Zaytun diserahkan ke anggota koperasi. Koperasi ini dipimpin oleh santri Al Zaytun.
Jadi penjualannya melalui koperasi. Kemudian koperasi dibantu anggota untuk mendistribusikan. Selain itu, para tamu-tamu juga disuguhi pisang, dan tak sedikit diberi sebagi oleh-oleh.
BACA JUGA:EKSKLUSIF: Jawaban Syekh Panji Gumilang Soal Tuduhan NII di Al Zaytun: Ucapkan Saja Dadah
Amati saja ritme produksi pisang di Al Zaytun. Ada enam orang yang langsung mengambil hasilnya ke kebun. Selesai dari kebun dicuci, baru diserahkan ke gudang pengelolaan.
Setelah itu dimasukkan ke kulkas besar. Jadi pematangan pisang bukan panas, tetapi di ruang pendingin.
Itulah gambaran dan contoh-contoh betapa seriusnya Al Zaytun membangun pondok. Jika kemudian mempunyai aset triliunan, itu karena kerja keras dan kerja cerdas seluruh civitas Pondok.
Jika kemudian di pondok itu terjadi perputaran uang selama setahun hingga lebih dari Rp 500 miliar, itu karena prinsip kemandirian yang telah membuahkan hasil.
BACA JUGA:LIBURAN MURAH SATU ARAH, Tiket Masuk Mulai Rp8 Ribu, Cek Lokasinya
Jadi, angka-angka itulah yang menyuburkan para pembenci Al Zaytun? (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: