Al Zaytun Bangun Kapal 'Bahtera Nabi Nuh', Muat 500 Santri, Mau Dibawa ke Mana?

Al Zaytun Bangun Kapal 'Bahtera Nabi Nuh', Muat 500 Santri, Mau Dibawa ke Mana?

Al Zaytun akan bangun kapal seukuran Bahtera Nabi Nuh yang diinisiasi Syekh Panji Gumilang.-Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com

BACA JUGA:Ganjar Pranowo Hari Ini Datang ke Cirebon, Inilah Rangkaian Agenda Acaranya

Sedangkan untuk pengangkutan barang, rencananya akan dilakukan pengangkutan komoditi dari Jawa ke wilayah Indonesia Timur dan sebaliknya.

"Kalau kita ke Timur, melimpah ruah hasil bumi Indonesia. Namun tidak terselamatkan dengan sistem perekonomian yang kekinian," katanya.

Oleh karena itu, ke depan dengan kapal ini harus punya titik strategis yang disinggahi. Misalnya, mengangkut barang dari suatu pulau ke Jawa.

Lalu sebaliknya membawa komoditi dari Jawa ke Indonesia Timur. Dengan perjalanan pulang pergi ini, lalu lintas jadi lebih cepat.

BACA JUGA:Optimalisasi Pelayanan Publik, Sekda Hilmy Belajar Smart City dan Digital ke Korea Selatan

"Kenapa ke Pulau Jawa? Karena 70 persen penduduk Indonesia ada di Pulau Jawa," bebernya.

Syekh melanjutkan: "Misal ke Manado, di sana bawa kelapa. Dari sini membawa beras. Di sana punya beras, tapi belum punya yang istimewa," katanya.

Syekh berharap, kapal ini bisa membawa hasil bumi seperti kelapa baik yang berbentuk segar atau santan, maupun kopra. Jadi kapal ini sangat minim biayanya.

Sedangkan santri yang akan menjadi penumpangnya, akan diajak mengenal Indonesia dari Sabang sampai ke Merauke.

BACA JUGA:Panji Gumilang Pernah Dinasehati oleh AM Hendropriyono Terkait Konflik Palestina-Israel

"Kita ini Bangsa Indonesia, yang mengenal dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau. Kalau anak-anak ditanya, di mana itu Halmahera? Mereka harus membuka peta. Sebatas dalam khayal, karena melihat sesuatu hanya dari Google," bebernya.

Menurutnya, kapal yang ketiga ini, penumpangnya bisa mencapai 500 orang. Dengan visi memperkenalkan Indonesia kepada generasi muda. Sehingga akan diisi pelajar Al Zaytun.

"Nanti disesuaikan. Minimal perjalanan ke Irian Barat dan lainnya. Jadi pelajar kita itu, akan mengenal Indonesia, tanahnya dan airnya. Kalau ke barat sampai ke Sabang," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: