Pimpinan Yayasan yang Menaungi Al Zaytun Menolak Segala Tuduhan yang Memojokkan Lembaga Pendidikannya

Pimpinan Yayasan yang Menaungi Al Zaytun Menolak Segala Tuduhan yang Memojokkan Lembaga Pendidikannya

Pondok Pesantren Mahad Al Zaytun Indramayu.-Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM – Banyaknya tuduhan negatif yang tertuju kepada Pondok Pesantren Al Zaytun belakangan ini, membuat pimpinan yayasan yang menaungi lembaga pendidikan tersebut angkat bicara.

Datuk Agung Sidayu yang notabene pimpinan di Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) Wira Tata Buana. Yakni  yayasan yang menaungi Mahad Al Zaytun Indonesia memberikan pernyataan terbuka.

BACA JUGA:WOW! Mahad Al Zaytun akan Kerahkan 20.000 Orang untuk Imbangi Demo Forum Solidaritas Dharma Ayu

Melalui unggahan di media sosial Facebook, Datuk Agung Sidayu menulis khusus berkenaan dengan hal itu.

Terutama adanya upaya memonjokkan institusi pendidikan Al Zaytun yang hanya didasarkan pada informasi yang tidak benar di dunia maya.

BACA JUGA:Soal Fitnah, Ujaran Kebencian dan Kedengkian, Al Zaytun Keluarkan 6 Sikap

Menurut Datuk, pihaknya menolak semua tuduhan yang tidak berdasar kepada Al Zaytun Indonesia. Sebab, sejak berdiri tahun 1999 sudah menjadi lembaga pendidikan formal yang hanya menyelenggarakan pendidikan pada umumnya.

“Al Zaytun hanya menyelenggarakan pendidikan generasi muda, dan pendidikan adalah hak asasi manusia yang paling esensial,” tuturnya.

BACA JUGA:Masa Jabatan Kades Diusulkan 9 Tahun Plus Dapat Tunjangan Purna Bhakti

Kemudian, dia menegaskan bahwa Al Zaytun indonesia tetap komit di dalam menjalankan motto lembaga pendidikannya, yakni "The center of Education, Peace and Tolerance Culture Development".

“Motto ini selaras dengan apa yang diseyogyakan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB),” tegasnya.

Dia juga menyampaikan, bahwa Al Zaytun menolak adanya tuduhan yang mengatakan bahwa Al Zaytun Indonesia tertutup.

BACA JUGA:Tok! Libur Idul Adha 1444 H Bertambah Menjadi 3 Hari

“Setiap langkah, event yang diselenggarakan di Al Zaytun Indonesia selalu di-upload di internet melalui website, youtube dan lain sosial media,” ucapnya.

Selanjutnya, Al Zaytun Indonesia selalu terbuka bagi semua orang. Namun, Al Zaytun Indonesia sebagai lembaga pendidikan mempunyai aturan tentang etika dan disiplin tersendiri sebagai sebuah Lembaga Pendidikan (Boarding School).

BACA JUGA:Atasi Kekeringan, BPBD Jabar Berkoordinasi dengan Wilayah Terdampak

Dia menolak adanya anggapan bahwa Al Zaytun Indonesia mengajarkan radikasime, intoleranisme, karena selama 24 Tahun menjalankan program pendidikan formal dari tingkat sekolar dasar, menengah pertama dan atas serta Pendidikan Tinggi, hanya menerapkan kurikulum nasional.

“Tidak ada satupun bukti di dalam kampus maupun di luar (bagi alumni) yang terlibat dalam tindakan kekerasan,” terang Datuk.

BACA JUGA:PERTAHANAN Kokoh Al Zaytun Diuji Lagi, Ada Demo Jilid 2, 10.000 Pasang Kaki akan Hadir

Maka, dalam kesempatan ini, Datuk mohon kepada pemerintah baik pusat maupun daerah (Jawa barat), untuk mencegah dan menghentikan semua fitnah dan hoax yang menyebar, sebelum semuanya terlambat dan menganggu ketenangan masyarakat, apalagi di tahun politik menjelang Pemilu 2024. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase