Rp 9,07 Triliun Bangun Bandara Kertajati, Alih Rute Jadi Pertaruhan Besar
Pembangunan Bandara Kertajati telah menelan anggaran negara hingga Rp 9,07 triliun. -Baehaqi-radarcirebon.com
BACA JUGA:Dianggap Tidak Kooperatif, Jadi Alasan Kuat Bareskrim Polri Menahan Panji Gumilang di Rutan
Setelah benar-benar sepi di tengah tekanan bisnis karena Covid-19, Kertajati terombang-ambing dgn segelintir usulan usaha.
"Dari melayani embarkasi umroh, Kertajati juga sempat jadi hub kargo serta hub perbaikan dan perawatan pesawat. Semua ini Jokowi lakukan agar proyek warisan pendahulunya itu tak mubazir," tulisnya.
Selain gagal meyakinkan Kertajati--baik ke pengguna/investor karena tidan lebih populer daripada Soetta.
Pengamat penerbangan, Alvin Lie mengatakan, penumpang bisa saja tertarik asal kenyamanan ekosistem bandara terpenuhi.
BACA JUGA:Ryan Triadi Saputra Bakal Somasi Timsel Calon Komisioner Bawaslu Kota Cirebon, Begini Alasannya
Ekosistem itu, Ketua APJPI itu mencontohkan, bisa berupa pusat kuliner, lokasi belanja, & hotel. Semua ini blm dapat ditunjang kemitraan pemerintah, BJIB selaku pengelola Kertajati.
"Ekosistemnya tdk diperkaya," ujar mantan anggota Ombudsman RI bidang Transportasi itu.
Kendati demikian, pemerintah meyakini bahwa alih rute dari Bandara Husein Sastranegara kali ini akan berhasil. Sebab Bandara Kertajati sudah didukung dengan Jalan Tol Cisumdawu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: