Bolehkah Belalang Dimakan? Begini Hukum Menurut Islam

Bolehkah Belalang Dimakan? Begini Hukum Menurut Islam

ilustrasi belalang goreng-ist-radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM - Belalang merupakan salah satu jenis serangga yang sering ditemukan di pepohonan dan berbagai tempat yang dikelilingi oleh tumbuh-tumbuhan. Jenis belalang bervariasi, ada yang memiliki tubuh yang cukup besar, ada yang berukuran kecil, dan ada pula yang berukuran sedang. Warnanya pun juga bermacam-macam mulai dari warna coklat, hijau, kuning, atau lainnya.

Namun bagi banyak orang di Eropa dan Amerika Serikat, jangkrik dan belalang bukanlah santapan. Namun, serangga tersebut adalah camilan yang populer di sebagian wilayah Afrika dan Asia. Serangga tidak hanya sarat gizi, tapi juga minim risiko terhadap iklim.  

Belakangan banyak penjualan makanan olahan belalang goreng, bahkan juga ada yang ditawarkan secara online. Bagaimana hukum memakan belalang menurut syariat Islam?

Belalang adalah serangga herbivora dari subordo Caelifera dalam ordo Orthoptera. Serangga ini memiliki antena yang hampir selalu lebih pendek dari tubuhnya.

BACA JUGA:10 Angkutan Umum ke Bandara Kertajati Majalengka, Bakal Ada Diskon Tarif, Jadwal Disesuaikan Penerbangan

BACA JUGA:416 Ribu Batang Rokok Ilegal Diselundupkan, Polisi Berhasil Mengagalkan dan Mengangkap 2 Orang di Tegal

Serangga ini umumnya memiliki sayap, walaupun sayapnya kadang tidak dapat dipergunakan untuk terbang.

Dalam Islam, kita mempunyai peraturan halal dan haram berkenaan pemakanan. Bukan semua jenis makanan kita boleh makan. Sebagai orang Islam, kita patut mencari makanan yang dihalalkan syarak untuk dimakan. Maka, panduan adalah amat penting bagi kita semua supaya dapat mendapatkan makanan yang halal.

Hukum Makan Belalang Menurut Islam

Terdapat beberapa panduan berkenaan makanan halal:

- Tidak mengandungi benda-benda haram seperti babi, anjing atau haiwan yang tidak disembelih menurut syarak
- Tidak mengandungi najis
- Tidak diproses di tempat yang sinonim dengan benda-benda haram seperti kilang arak dan sebagainya

Allah berfirman dalam Surah al-An’am ayat 145:

Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi kerana sesungguhnya semua itu kotor atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

BACA JUGA:Kertajati Effect, Garuda Indonesia Buka Sales Outlet di Kota Cirebon, Diharapkan Buka Segera Penerbangan

BACA JUGA:Apa Salah Warga Bandung 'Dihukum' Rezim Ini, Bandara Husein Sastranegara Ditutup demi Bandara Kertajati

Ayat ini menekankan bahawa bangkai, darah yang mengalir dari haiwan (bangkai) babi dan binatang yang tidak disembelih atas nama Allah adalah haram dimakan. Namun, dalam keadaan darurat kita boleh memakan makanan yang haram dimakan dengan kadar untuk hidup sahaja.

Hukum memakan belalang, bolehkah?

Abu Ya’fur RA berkata:

Aku bertanya ‘Abdullah bin Abi Aufa tentang membunuh belalang, dia menjawab “Aku pernah pergi berperang bersama Rasulullah SAW sebanyak enam kali, dan kami memakan belalang”. (Hadis riwayat Muslim)

Seorang sahabat bercerita bahawa ketika beliau pergi berperang dengan Rasulullah, mereka makan belalang. Menurut hadis ini, memakan belalang hukumnya harus atau dibolehkan.

BACA JUGA:Ribuah Warga Turun ke Pantai Kesenden Kota Cirebon Bersama Pandawara Group, Walikota: Terima Kasih

Ibnu Umar RA pula pernah berkata:

Dihalalkan bagi kita dua jenis bangkai: ikan dan belalang. (Hadis riwayat Ibnu Majah)

Imam an-Nawawi dalam Majmu’ berkata bahawa ikan dan belalang harus dimakan walaupun tidak disembelih. Lagipun, dua binatang tersebut mustahil untuk disembelih.

Dalam satu perjalanan Rasulullah dan para sahabat untuk mengerjakan haji dan umrah. Para sahabat terjumpa satu kelompok belalang lalu mereka membunuhnya. Rasulullah pun bersabda kepada mereka:

Makanlah ia, kerana ia sama jenisnya dengan binatang buruan di laut (yang halal dimakan). (Hadis riwayat Ibnu Majah)

Ibnu Qudamah juga pernah dihidangkan belalang goreng. Ibnu Umar mengatakan bahawa kalau hendak menggorengkan belalang, kena dipatahkan sayapnya terlebih dahulu. Barulah digorengkan meskipun belalang itu masih hidup.

BACA JUGA:Penasaran Hasil Produk UMKM Cirebon, Diaspora Cina-Indonesia Lihat Langsung dari Batik hingga Makanan-Minuman

Jadi kesimpulannya
Hukum memakan belalang adalah harus. Makan belalang juga membawa pelbagai manfaat dalam kehidupan kita. Maka, digalakkan untuk memakan belalang. Rasulullah juga pernah memakan belalang.

Belalang akan sering kita jumpai hinggap pada tumbuh-tumbuhan, biasanya paling banyak ditemukan yakni belalang yang hidup di tanaman sawah seperti tanaman padi, palawija, dan di rumput yang tumbuh di sawah.

Terkait hukum memakan belalang, maka mayoritas ulama sepakat akan kehalalannya. Bahkan bangkai belalang alias belalang yang mati dengan sendirinya, beserta bangkai ikan, dikecualikan dari keumuman haramnya memakan bangkai.

BACA JUGA:Eksklusif, Daihatsu Hadirkan Xenia Limited Edition Hanya 20 Unit Saja di GIIAS 2023 Tangerang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: