Alasan Inspektorat Kabupaten Cirebon Minta Bantuan LPJK untuk Audit Alun-alun Pataraksa

Iyan juga membenarkan bahwa Kejari Kabupaten Cirebon sudah datang ke kantor Inspektorat terkait peristiwa ambruknya gapura Alun-alun Pataraksa.

Menurutnya, pihak kejaksan meminta data terkait Alun-alun Pataraksa.

“Kejaksaan mungkin menunggu dulu hasil dari kita pihak pengawasan. Kami sudah bergerak mudah-mudahan secepatnya bisa membantu," kata Iyan. 

BACA JUGA:Franz Beckenbauer, Sang Kaisar Sepakbola Jerman Meninggal Dunia

BACA JUGA:Rafael Alun Trisambodo Divonis Penjara 14 Tahun dan Denda Sebesar Rp500 Juta

Sementara itu, Iyan menambahkan bahwa, selama pelaksanaan audit oleh Inspektorat, tidak boleh ada pekerjaan di Alun-alun Pataraksa.

Dia juga mengungkapkan bahwa yang akan diaudit bukan hanya bagian yang mengalami kerusakan. 

Audit tersebut akan dilakukan untuk seluruh item yang menyangkut pembangunan tahap II Alun-alun Pataraksa Cirebon.

Iyan menegaskan bahwa ketika proses audit sedang berjalan, pihak-pihak terkait tidak boleh melakukan perubahan atau aktivitas yang bertentangan dengan aturan.

“SOP-nya begitu. Kalau sedang dalam proses audit, tidak boleh ada pekerjaan. Karena ini nanti dihitung, apakah sesuai atau tidak," jelas Iyan.

Lebih lanjut dijelaskan, bahwa saat ini Inspektorat Kabupaten Cirebon masih mengumpulkan keterangan dan data terkait pembangunan tahap II Alun-alun Pataraksa. 

Data dan keterangan tersebut akan digunakan untuk memudahkan proses audit. 

“Kita akan segera melakukan audit. Karena ini pembangunannya menggunakan anggaran provinsi, tentunya kita berkoordinasi dengan Pemprov Jabar. Istilahnya join audit," tutur Iyan.

Ia pun menyebut item pekerjaan pembangunan ulang tidak termasuk dalam masa pemeliharaan. 

Pasalnya, anggaran dalam masa pemeliharaan hanya sebesar 5 persen dan hanya diperuntukan bagi kerusakan kerusakan kecil saja. 

Sumber: