"Tidak pernah dikesampingkan, sejajar. Kalau soal itu saja lantas sesat, menyesatkan. Bagaimana dunia? Itu hak asasi manusia (HAM) dalam menjalankan keyakinannya," tegasnya.
Karenanya, Syekh Al Zaytun meminta agar masyarakat jangan hanya cari persamaan. Karena kalau semua adalah persamaan selesai itu, selesai dunia ini. Begitu juga dalam memahami Alquran.
"Anggapan yang tidak sama dengan kita, ok saja. Saya juga tidak menyalahkan orang itu. Inilah kebebasan beragama. Siapapun, tidak boleh memberikan statement," tegasnya.
Bahkan, kata syekh, negara saja tidak mau menstigma. Karena UUD seperti itu. "Apakah saya harus taat kepada orang yang tidak sesuai itu?" tanya syekh.
BACA JUGA:VIRAL! Prewedding di Semarang Vibes Jepang, Ternyata Oh Ternyata Realitanya Tak Seindah Aslinya
Karenanya, dia meminta hak asasi Al Zaytun dihormati, karena berusaha memahami agama dari Alquran. Ajaran ini, juga bukan dibawa kepada masyarakat.
Tapi ditanamkan kepada generasi yang sedang dibawa untuk mencintai negara ini. Supaya bisa memahami ajarannya dengan baik.
"Agar ruhnya punya kemerdekaan. Agar pikirnya punya kemerdekaan. Sehingga yang dikhayalkan dunia baru bahagia, akan terjadi," tegasnya.
Penjelasan Salat Idul Adha Masih Jaga Jarak di Al Zaytun
Terkait salat dengan jaga jarak di Masjid Rahmatan Lil Alamin, Panji Gumilang menjelaskan, peristiwanya terjadi tatkala covid-19.
BACA JUGA:Al Zaytun Terapkan Sistem Komune, Menko PMK Minta Santri Diselamatkan
Di saat semua masjid tutup, Al Zaytun tetap berjalan, karena punya tempat yang luas. Karenanya, sejak saat itu, diberlakukan social distancing termasuk saat beribadah.
"Itu sejak pengumuman pandemi covid-19. Apakah kita tahu serangan akan kembali? Tahun 1918 ada Flu Spanyol dan kita tidak siap," katanya.
Salat dengan jaga jarak itu, bagi syekh adalah beragama supaya aman, hidup juga supaya aman. "Bagaimana sesat? Ndak ada. Saya tidak pernah mengatakan orang lain sesat, saya benar. Jangan sesatkan saya," tegasnya.
Penjelasan serupa juga disampaikan terkait dengan adanya umat Nasrani yang ikut dalam Salat Idul Fitri beberapa waktu lalu. Baginya, tidak ada yang salah dengan hal itu.
BACA JUGA:Singgung Dana Umat Rp3,7 Miliar, Ridwan Kamil Juga Pamitan, 'Tahun Depan Ada Pejabat Baru'