Ok
Daya Motor

Sejarah Desa Cilimus Kuningan: Jejak Ki Sacawana Bangsawan Cirebon Membangun Peradaban di Kaki Gunung

Sejarah Desa Cilimus Kuningan: Jejak Ki Sacawana Bangsawan Cirebon Membangun Peradaban di Kaki Gunung

Ilustrasi tidak terkait langsung dengan sejarah dan asal usul Desa Cilimus di Kabupaten Kuningan. -Freepik.com-

Inilah momen ketika pemukiman tersebut diberi nama Cilimus—merujuk pada “cai” (air) dan “limus”.

Pembangunan Tarikolot dan Berdirinya Cilimus

Setelah beristirahat, rombongan bergerak ke arah timur menyusuri sungai hingga tiba di sebuah padukuhan yang kemudian dinamai Tarikolot. Tempat ini dipilih Ki Sacawana sebagai pusat pemerintahan sekaligus lokasi pendirian pemukiman baru.

Ki Sacawana mulai membangun balai pemerintahan, rumah-rumah penduduk, serta sarana pendukung yang membuat kawasan ini berkembang pesat.

Kepemimpinannya yang tegas, bijak, dan penuh kharisma membuat masyarakat Cilimus dan sekitarnya memberi julukan kepadanya: Ratu Ngadeg Piambek.

Julukan ini dalam bahasa Sunda berarti “raja yang berdiri sendiri”, yakni pemimpin yang tidak dipilih melalui musyawarah rakyat, melainkan muncul karena kewibawaan dan kemampuannya memimpin.

Ki Sacawana Menurut Cerita Lisan Sesepuh

Menurut cerita turun-temurun, Ki Sacawana digambarkan memiliki ciri fisik yang kuat: tubuh sedang namun berotot, postur sedikit tinggi, rambut panjang tebal dan agak ikal, kulit kuning langsat, serta tatapan mata tajam namun menenangkan.

Ia dikenal sebagai sosok yang mampu bersikap sangat tegas dalam kondisi tertentu, tetapi lembut dan penuh perhatian kepada rakyat.

Gaya berpakaiannya sederhana, layaknya masyarakat Sunda masa itu: pangsi hitam dan ikat kepala batik.

Meski ia sebenarnya adalah seorang keturunan bangsawan Cirebon, sebagian besar masyarakat Cilimus saat itu tidak mengetahui asal-usul mulianya.

Ia menjalani kehidupan sebagai pemimpin rakyat biasa yang membangun peradaban dari bawah.

Warisan Ki Sacawana bagi Cilimus

Berkat Ki Sacawana, Tarikolot berkembang menjadi pusat pemukiman yang teratur. Pembangunan yang ia lakukan menjadi fondasi bagi terbentuknya Desa Cilimus, yang kelak menjadi ibu kota Kecamatan Cilimus dan wilayah strategis di perbatasan Kuningan–Cirebon.

Dari pemukiman kecil yang dipenuhi pohon limus dan aliran Sungai Cibacang, kini Cilimus menjelma menjadi kawasan hidup, ramai, dan memiliki nilai historis yang kuat dalam perjalanan masyarakat Kuningan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: