PLTU Cirebon 1 Akan Dipensiunkan Dini, ADB Ungkap Alasannya

PLTU Cirebon 1 Akan Dipensiunkan Dini, ADB Ungkap Alasannya

PLTU Cirebon Unit 1 akan dipensiunkan dini 15 tahun ke depan, berdasarkan MoU ETM yang di Bali. -Cirebon Power-radarcirebon.com

Radarcirebon.com, CIREBON - PLTU Cirebon Unit 1 masuk daftar yang akan dipensiunkan merujuk MoU Energy Transmission Mechanism (ETM) di Bali, 14, November 2022.

Selain PLTU Cirebon Unit 1 adalah sejumlah pembangkit batubara lain yang akan dipensiunkan dengan total mencapai 15 GW dalam 15 tahun ke depan.

Asian Development Bank (ADB) mengungkap alasan mengapa PLTU Cirebon Unit 1 menjadi salah satu yang dipensiunkan dini atau sebelum waktu operasinya berakhir.

Presiden ADB, Masatsugu Asakawa mengatakan, PLTU Cirebon memiliki usia sedang dan termasuk perusahaan dengan struktur finansial yang sehat. Sehingga memudahkan dalam proses refinancing.

BACA JUGA:Inilah Daftar Pemain Premier League yang Membela Timnas di Piala Dunia 2022 Qatar

BACA JUGA:Gempa Bumi Hari Ini, Bengkulu Diguncang 6,8 Magnitudo

Kemudian, PLTU Cirebon yang dioperasikan Cirebon Electric Power (CEP) termasuk yang memiliki representasi permodalan Indonesia, swasta dan modal asing.

Sehingga menjadi representasi kerjasama global. Tidak hanya itu, program corporate social responsibility (CSR) perusahaan juga sangat aktif.

"Sebagai bank iklim Asia dan Pasifik, ADB bangga menunjukkan kelayakan pendekatan ini, didukung oleh kepemimpinan Indonesia yang luar biasa," kata Asakawa, dilansir dari siaran pers ADB, Sabtu, 19, November 2022.

Selain di Cirebon, rencana pensiun dini PLTU juga akan dilakukan pada pembangkit di Suryalaya, Banten dan milik PLN di Paiton, Probolinggo, Jawa Timur.

BACA JUGA:Waspada! Kasus Penyebaran Covid-19 Diperkiarakan Sebentar Lagi Akan Mengalami Puncak

BACA JUGA:Hore! Kasus Gagal Ginjal Akut di Indonesia Telah Selesai

Ada sejumlah pembangkit tenaga uap yang akan dipensiunkan lebih cepat dari seharusnya. Deretan pembangkit tersebut memiliki kapasitas 100 hingga 1.600 MW.

Akasawa menambahkan, MoU dengan mitra tepercaya di Indonesia ini merupakan momen penting bagi Mekanisme Transisi Energi ADB dan transisi energi bersih yang akan dimajukan.

"Kami mendorong pemangku kepentingan keuangan lainnya untuk terlibat dalam transisi energi yang adil dan terjangkau di sini dan di seluruh Asia dan Pasifik," kata Asakawa.

Dijelaskan bahwa ETM adalah program regional, transformatif, dan keuangan yang berupaya melakukan penghentian operasi pembangkit listrik tenaga batubara yang ada dengan jadwal yang dipercepat dan menggantinya dengan kapasitas listrik bersih.

BACA JUGA:Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pusat Tandatangani Komitmen Pengelolaan Sampah Citarum

BACA JUGA:Diduga Melanggar Disiplin, Perwira di Polresta Cirebon Dilaporkan ke Unit Propam

Program ETM adalah salah satu komponen dari rangkaian inisiatif yang lebih besar baik domestik maupun multilateral, yang bertujuan untuk membantu Asia dan Pasifik memitigasi dampak terburuk perubahan iklim.

Asakawa menambahkan, struktur dari transaksi final akan menentukan kapan tepatnya PLTU ini akan dipensiunkan. Hal ini masih dalam negosiasi. Adapun, PLTU ini diketahui masih harus memasok listrik hingga 2042.

Menanggapi MoU tersebut, Head of Communication Cirebon Power, Yuda Panjaitan mengatakan, Cirebon Power memiliki komitmen kuat terhadap kelestarian lingkungan dan mendukung upaya pemerintah Indonesia serta berbagai inisiatif global untuk mencegah dampak perubahan iklim.

"MoU yang ditandatangani ADB, Kementrian ESDM, dan PLN pada 14 November lalu adalah wujud upaya untuk mengeksplorasi dan mempelajari lebih lanjut Mekanisme Transisi Energi (ETM),  dan belum ada komitmen , atau kesepakatan yang telah dibuat. Cirebon Power terbuka untuk diskusi selanjutnya," sebut Yuda, saat dihubungi radarcirebon.com.

BACA JUGA:Belajar Memahami Ilmu Jurnalistik, 80 Warga Kelurahan Karyamulya Diberi Pelatihan

BACA JUGA:Mahasiswa IAIC Gelar Pertunjukkan Monolog Dua Karya Penulis Terkenal

PLTU Cirebon Unit I Pelopor Pembangkit Bersih

Sebagai informasi, PLTU Cirebon Unit I sudah beroperasi sejak 2012. Pembangkit berkapasitas 660 megawatt (MW) itu menggunakan teknologi super critical.

Dengan teknologi canggih tersebut,  efisiensi konsumsi batubara meningkat. Bahkan material sisa pembakaran batubara diserap oleh industri semen yakni fly ash dan bottom ash.

Teknologi ini mampu menekan emisi CO2 yang lebih rendah, efisiensi yang lebih tinggi dan pembangkit listrik ramah lingkungan dengan menggunakan teknologi generasi dengan tekanan dan suhu yang lebih tinggi dibandingkan teknologi sub-critical tradisional.

BACA JUGA:PLTU Batubara Dipensiunkan, PLTU Unit 1 Cirebon Salah Satunya, Cirebon Power Beri Tanggapan Ini

BACA JUGA:Lantik 746 Jabatan Fungsional, Sekda Jabar Tekankan Integritas

Meski demikian, PLTU Unit I Cirebon masuk dalam daftar pembangkit yang akan dipensiunkan lebih cepat kurang lebih pada 2037 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: