Desa Kertasemaya, Satu-Satunya Desa yang Tidak Menggelar Mapag Sri di Indramayu

Desa Kertasemaya, Satu-Satunya Desa yang Tidak Menggelar Mapag Sri di Indramayu

Desa Kertasmaya, satu-satunya desa di Indramayu yang tidak menggelar acara Mapag Sri.-Ist-kertasmaya.com

Para pekerja yang sedang membangun Sungai Sindu Praja, dan Sungai Duta Mati dan pompa air, setiap minggunya mendapat selembar kertas.

Kertas tersebut merupakan cacatan upah yang akan diterima dari hasil pekerjaan selama satu minggu untuk ditukarkan dengan uang. 

Tetapi pada saat itu, sering terjadi ketidakpastian tentang pembayaran upah yang sudah dijanjikan, dari situlah muncul nama Kertasemaya. 

Lembaran kertas tersebut selalu diberikan pada hari Minggu dan Semaya yang artinya Sulaya atau tidak tepat janji.

BACA JUGA:Sejarah Desa Dompyong, Terbentuk lewat Sayembara Pembuatan Bedug

BACA JUGA:Sejarah Desa Keraton, Desa yang Gagal Jadi Keraton

Desa Kertasemaya dulunya terkenal dengan nama Dorzhen dan sungai Duta Mati lebih dikenal dengan sebutan Sungai Sinyur. 

Walaupun pembangunan Sungai Sindu Praja dan Sungai Duta Mati oleh Bangsa Belanda, tapi masyarakat setempat sangat menghargai jasa orang Belanda itu.

Sehingga untuk mengenangnya, Desa Kertasemaya terkenal dengan nama Dorzhen dan Sungai Duta Mati terkenal dengan nama Sinyur (Ir, insinyur) sampai sekarang.

Itulah sejarah Desa Kertasmaya yang berada di Kecamatan Kertasmaya, Kabupaten Indramayu. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: