Nggak Perlu Jawab, Kata-kata Syekh Panji Gumilang Ini Sudah Tegas Membantah Isu NII di Mahad Al Zaytun, Simak!

Nggak Perlu Jawab, Kata-kata Syekh Panji Gumilang Ini Sudah Tegas Membantah Isu NII di Mahad Al Zaytun, Simak!

Syekh Panji Gumilang lewat taushiyah tentang Pancasila, secara tidak langsung membantah tudingan indikasi NII di Mahad Al Zaytun.-Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com

BACA JUGA:Pesan Walikota Cirebon saat Peringatan Hari Lahir Pancasila: Menjaga Komitmen Ideologi Negara

"Kalian harus pahami bahwa nilai-nilai Bangsa Indonesia, tidak ada negara manapun yang memiliki nilai-nilai seperti yang kita punya ini," tegasnya.

Dalam berilmu, kata Syekh Al Zaytun, masukan dasar negara. Baik yang sedang digali, maupun dikeluarkan dalam bentuk ide dan gagasan.

"Dasar negara ini universal. Semua bangsa di dunia, boleh mengambil nilai-nilai yang 5 ini bagi negaranya," katanya.

Karena itu, menjadi sangat mengherankan bahwa di dalam sebuah negara yang sudah men-declare Pancasila, tapi masih ada warga negara yang mengecilkan nilai itu.

BACA JUGA:Selalu Ajak Bicara Hewan dan Tumbuhan, Ada Apa dengan Syekh Panji Gumilang?

Bahkan, ada yang mengambil di luar nilai itu, yang tidak universal. "Majunya negara adalah dasarnya," tegasnya.

Diceritakan bahwa komunisme di China membuat negara tersebut maju, karena meyakini sebagai dasar negaranya.

Begitu juga di Amerika Serikat, yang meyakini dasar negaranya. Contoh lain adalah India yang merangkak maju, karena mengimplementasikan dasar negara pada kehidupan keseharian.

"Selama kita bangsa Indonesia ini belum seutuhnya memegang nilai-nilai dasar baik dalam ideologi, politik, ekonomi, sosial, pendidikan, dan pertahanan negara, maka akan terseok-seok," bebernya.

BACA JUGA:Kondisi Bangunan SDN Kanggraksan Rusak Parah, Begini Tanggapan Kadisdik Kota Cirebon

Disampaikan Syekh Al Zaytun, Indonesia punya waktu banyak. Apalagi bila menghitung perkembangan negara setelah 1 abad.

"Kalau menghitung dari Proklamasi, kita punya waktu 23 sampai 45 tahun yang akan datang," bebernya.

Tetapi bila dihitung dari penyerahan kedaulatan yakni Desember 1950, maka Indonesia punya waktu cukup banyak.

"Mari kita tegar untuk menyongsong kemajuan bangsa pada 1 abad setelah proklamasi atau penyerahan kedaulatan," bebernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: