Sejarah Memasak Empal Dalam Gentong, Kayu Asem Wajib Ada

Sejarah Empal Gentong yang berawal dari Desa Battembat dan Desa Panembahan.-Ist-Radar Cirebon
BACA JUGA:Resep Empal Gentong Khas Cirebon, Ternyata Mudah Bikin di Rumah
Olahan daging kerbau itu, dimasak dan disimpan dalam gentong. Hingga akhirnya terkenal dengan sebutan empal gentong.
Hasil kreasi wanita di Desa Batembat tersebut, hingga kini terkenal dan menjadi masakan khas Cirebon.
Pada tahun 1970-an di Desa Battembat didirikan pejagalan kerbau. Pejagalan ini terkait dengan banyaknya kerbau di Desa Battembat dan Desa Panembahan.
Keberadaan penjagalan kerbau ini, menjamin ketersediaan daging kerbau sebagai bahan utama dari empal gentong.
BACA JUGA:Sekolah Telekomunikasi Sekar Kemuning Terima Kunjungan Walikota Dumai
Pada era pertama sejak kemunculaannya, empal gentong dijual dengan cara dipikul. Selain itu pada era ini empal gentong hanya dijual oleh orang dari Desa Battembat.
Tercatat nama-nama penjual empal gentong pada masa itu, yakni Mang Kuri, Mang Talko, dan Mang Darma.
Dan pada masa permulaan sejak kemunculannya, empal gentong dimasak dengan kayu asem.
Selanjutnya, pada dasawarsa 1980-an, empal gentong mengalami transformasi. Daging yang semula berasal dari kerbau berganti dengan daging sapi.
BACA JUGA:Bupati: Kuwu Harus Menjadi Suri Tauladan Kemajuan Desa
Terjadinya tranformasi ini dikarenakan daging kerbau sulit didapat. Penjagalan kerbau sebagai pemasok, berubah menjadi menjagal sapi.
Sementara itu daging sapi digunakan karena daging sapi mudah didapat. Kondisi ini dikarenakan sapi bisa didatangkan dari daerah lain.
Selain itu pada dasawarsa 1980-an ini empal gentong mulai dijual dengan cara didorong.
Nama-nama penjual empal gentong pada era ini tercatat: Mang Darma, Mang Mul, Mang Denggol, Mang Kasmo, Mang Mamong, dan Mang Kuresin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: