Kolaborasi Semua Pihak Kunci Sukseskan MBG

Kolaborasi Semua Pihak Kunci Sukseskan MBG-ist-RADAR INDRAMAYU
JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Kantor Komunikasi Kepresidenan mengapresiasi kolaborasi kementerian, universitas, dan mitra pembangunan internasional dalam memastikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sukses menjangkau semua anak, ibu hamil, dan ibu menyusui di seluruh Indonesia.
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Hariqo Wibawa menjelaskan, dalam pidatonya di World Government Summit 2025, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengatakan bahwa MBG, yang menyediakan makanan bergizi setiap hari di seluruh sekolah dari desa terpencil hingga kota besar, adalah langkah penting dan
investasi signifikan untuk meningkatkan kualitas hidup dan pendidikan lebih dari 85 juta anak, ibu hamil, dan ibu menyusui.
“Presiden Prabowo percaya bahwa peran internasional, sektor swasta, dan perguruan tinggi sangat krusial untuk mewujudkan cita-cita Program MBG. Presiden menggarisbawahi bahwa dukungan dari komunitas internasional dapat membantu dalam hal teknologi, pendanaan, dan pengetahuan untuk meningkatkan efektivitas program,” kata Hariqo.
Hariqo menegaskan, Program MBG mendapatkan pengakuan internasional dengan masuknya Indonesia di School Meals Coalition, sebuah koalisi beranggotakan lebih dari 100 negara, lembaga Persatuan Bangsa-Bangsa, lembaga swadaya masyarakat, lembaga kajian, dan universitas untuk mempromosikan program makan di sekolah ke
seluruh dunia.
Hariqo menjelaskan bahwa peran perguruan tinggi diharapkan dalam penelitian dan pengembangan, serta memberikan solusi berbasis ilmiah untuk mengatasi tantangan peningkatan status gizi anak dan ibu di Indonesia.
Oleh karena itu, Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) sangat mengapresiasi lahirnya The National Centre of Excellence (NCoE) atau Pusat Unggulan Nasional untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) di IPB University, yang diluncurkan pada Selasa, 11 Februari 2025.
“Kami sangat mengapresiasi dan menghormati inisiatif Kementerian PPN/Bappenas dan Badan Gizi Nasional (BGN) bekerja sama dengan IPB University dan UNICEF Indonesia meluncurkan NCoE MBG. Perannya akan penting sekali untuk mengembangkan dan menguji desain MBG melalui kolaborasi multistakeholders. Kemudian, paparan sejarah
pemenuhan gizi di Indonesia yang disusun Arsip Nasional Republik Indonesia juga merekomendasikan bahwa kolaborasi adalah kunci sukses Program Makan Bergizi Gratis,” terang Hariqo.
Bappenas menyatakan dalam siaran pers resminya bahwa NCoE MBG akan menjadi pusat yang berperan dalam pengajaran dan pelatihan, penelitian dan inovasi, manajemen pengetahuan, serta pengembangan kebijakan. Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menegaskan bahwa MBG merupakan inisiatif strategis yang relevan untuk
mencapai Trisula Pembangunan Nasional 2029, yaitu pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan, serta pengembangan SDM berkualitas.
“Program MBG memiliki tujuan utama untuk membangun generasi sehat, cerdas, dan produktif dengan beberapa tujuan khusus. Pertama, pemenuhan gizi ibu hamil dan menyusui, balita, dan anak sekolah. Kedua, meningkatkan prestasi, partisipasi pendidikan dan kehadiran siswa, serta mengurangi anak putus sekolah. Ketiga, meningkatkan
kesejahteraan petani, peternak, nelayan, pelaku UMKM, dan koperasi.
BACA JUGA:Pemotongan Dana PIP Marak di Kota Cirebon, Kadisdik Enggan Berkomentar
Keempat, menciptakan lapangan kerja dan pengurangan beban penduduk miskin,” jelas Rachmat dalam sambutannya saat peluncuran NcoE MBG.
Kepala BGN Dadan Hindayana menegaskan langkah ini merupakan komitmen konkret mewujudkan ketahanan pangan dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia.
“Pendirian NCoE MBG ini adalah langkah strategis memastikan MBG tidak hanya berjalan secara efektif, tetapi juga berkelanjutan. Kami ingin memastikan seluruh kebijakan yang diambil berbasis data dan riset yang kuat sehingga memberikan dampak nyata bagi kesehatan masyarakat,” ujar Dadan.
Rektor IPB University Arif Satria menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan yang diberikan Kementerian PPN/Bappenas, BGN, dan UNICEF menjadikan IPB sebagai NCoE MBG. IPB University akan mengoptimalkan mobilisasi dosen sebagai peneliti, pelatih, dan inovator, serta pengembangan dan pemanfaatan fasilitas di laboratorium fakultas, departemen, dan pusat-pusat studi untuk menyukseskan MBG. IPB University juga siap
bekerja sama dengan berbagai pihak dalam membangun ekosistem penyediaan pangan, termasuk dengan Bumdes, koperasi, dan kelompok tani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: