Kecewa, Kamaruddin Pamit dari Kasus Brigadir J: Saya Betul-betul Minta Maaf

Kecewa, Kamaruddin Pamit dari Kasus Brigadir J: Saya Betul-betul Minta Maaf

Kamaruddin Simanjuntak membantah mundur dari kasus Brigadir J. -Bambang -Disway

Menurut Kamaruddin, kini kasus pembunuhan Brigadir J terancam falilut karena sudah tiga bulan kasus tersebut tidak masuk ke persidangan.

"Perkara ini pada akhirnya akan menjadi falilut sudah tiga bulan berturut-turut sejak juli, agustus, september perkara tidak terang-terang. Padahal saya katakan dulu, kalau saya yang menjadi penyidik setengah hari saya garansi (kasus) selesai," tegasnya.

Kamaruddin menilai, dalam penanganan kasus Brigadir J, kinerja Polri sangat lambat.

BACA JUGA:Pencurian Terekam CCTV di Depok Cirebon, Hanya 50 Detik, Honda Beat Dibawa Kabur

BACA JUGA:Said Didu ke Bandara Kertajati: Terminal Penumpang Sepi, Salah Satu Proyek Mangkrak

Menurutnya, seharusnya sudah ada tiga puluh sampai tiga puluh orang yang ditetapkan sebagai tersangka namun hingga hari ini hanya ada 5 tersangka utama dan 6 tersangka obstruction of justice.

"Harusnya sudah banyak tersangka minimal 35-30 tersangka sampai hari ini baru 5 ditambah dengan 7. Yang tujuh itu pun juga salah satu dari lima itu yaitu tersangka obstruction of justice," tuturnya.

Di sisi lain, Kamaruddin juga menyoroti sikap Presiden Joko Widodo yang menyerahkan sepenuhnya kasus pembunuhan Brigadir J kapada Polri sehingga proses hukum jadi lambat.

Menurutnya, Presiden tidak cukup hanya memberikan instruksi untuk membuka kasus ini seterang-terangnya termasuk kepada publik.

BACA JUGA:Tok..Tok..Tok, KLB Asosiasi Futsal Kabupaten Cirebon Januari 2023

BACA JUGA:Asap Tebal Menyebabkan Kecelakaan di Tol, Bahaya Lain Juga Mengintai

"Tetapi karena presiden tidak mau berbuat sesuatu maka pada akhirnya, kecuali hanya mengatakan 4 kali buka seterang-terangnya memang kita akui dia mengatakan itu empat kali, dalam empat kali momen," ungkapnya.

"Presiden membiarkan polri terjebak dalam lumpur itu akhirnya sampai dengan hari ini mereka terjebak tidak bisa keluar," imbuhnya.

Kemudian ia pun berpesan agar masyarakat dapat belajar daei kasus ini dengan memilih pemimpin yang baik dan bertanggung jawab pada pemilihan umum 2024.

"Jadi saya hanya mengatakan kita harus selamatkan Indonesia ini melalui suatu tindakan yang tepat yaitu pada tahun 2024 pilihlah pemimpin yang baik yang bertanggung jawab supaya Indonesia ini kita benahi bersama," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway