DLH Beri Edukasi Para Pegiat Bank Sampah

DLH Beri Edukasi Para Pegiat Bank Sampah

EDUKASI BANK SAMPAH: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon memberi edukasi kepada pegiat bank sampah. -Samsul Huda-radarcirebon.com

SUMBER, RADARCIREBON.COM -Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon memberikan edukasi kepada para pegiat bank sampah. Edukasi itu disampaikan secara detail hingga membangun kemitraan dan proses pembukuan digitalisasi bank sampah.  

Kabid Peningkatan Kapasitas dan Pemulihan Lingkungan (PKPL) DLH Kabupaten cirebon, Fifi Erneti SSos mengatakan, sosialisasi bank sampah ini berbeda dengan pengelolaan sampah. bank sampah ini lebih kepada sisi manfaat pengelolaan sampah. Yang arahnya ke ekonomi sekular di level masyarakat paling bawah. “Kita ambil manfaat dari sampah, melalui bank sampah,” ujar Fifi kepada Radar Cirebon, Rabu (30/8).

Fifi mengaku, jumlah bank sampah yang terdata ada puluhan kelompok. Semuanya aktif. Targetnya di akhir 2023, ada 150 kelompok bank sampah.

Outputnya, lanjut Fifi, masalah sampah bisa teratasi, secara kelembagaan ekonomi mikro berjalan. Sebut saja bank sampah di Ciawigajah, sudah berjalan, bahkan telah bermitra dengan pabrik.

BACA JUGA:Masih Muda Sudah Botak, Ini Cara Menggunakan Jeruk Nipis untuk Rambut Rontok

BACA JUGA:Ayo Investasi! Kini Daftar Jadi Investor Surat Berharga Negara Makin Mudah Lewat BRImo

“Kami mendorong di 40 kecamatan untuk membangun bank sampah. Sehingga sampah yang masuk ke TPAS bisa berkurang dan memperpanjang usia TPAS. Selain itu,” terangnya.  

Sementara itu, Subkor Peningkatan Kapasitas dan Kemitraan Lingkungan DLH Kabupaten Cirebon Yayan Hendriyan MSi menuturkan, sosialisasi kali ini terkait peningkatan kapasitas untuk pengurus dalam pengelolaan bank sampah.
Utamanya, terkait dengan administrasi pembukuan bank sampah agar lebih rapih. “Kita latih. Seperti pembukuan nasabah, buku daftar penerimaan barang, daftar penjualan,” kata Yayan.

Ia menyampaikan, bahwa hakikatnya sampah bernilai ekonomis, baik tinggi maupun rendah. Intinya, barang itu bisa djual. “Dalam kesempatan itu juga, kami memberikan wawasan pembukuan dari yang manual ke arah digitalisasi. Intinya, upgrade wawasan para pengurus kelompok bank sampah itu,” ucapnya.

Ada keuntungan dari digitalisasi bank sampah ini, yakni, mempermudah proses pembukuan, mendapatkan informasi secara rill time terkait tabungan nasabah. Dan bisa memilih bank sampah mana saja. Termasuk jenis sampah dan harganya.

BACA JUGA:Kaliandra Merah, Kayu Terbaik sebagai Bahan Baku Wood Pellet, Apa Alasannya?

BACA JUGA:Hasil Rapimnas Jaman di Cirebon yang Dihadiri Jokowi, Segera Bernegosiasi dengan Ganjar

“Dengan digitalisasi, DLH sebagai pembina bank sampah, bisa memantau secara real time. Jumlah sampah nasabah bisa direkap, dan bank sampah mana yang aktif. Karena ini adalah program unggulan DLH dalam program smart city pada dimensi smart environment,” pungkasnya. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: