Kisruh Nomor Urut, Para Bacaleg PKB Diisukan Mundur, Empat Petahana Bacaleg PKB Tidak Lagi Prioritas
Wakil Ketua DPC PKB, Syahidin-Samsul Huda-radarcirebon.com
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Internal DPC PKB Kabupaten Cirebon kembali diterpa isu. Kali ini, giliran para kader yang maju sebagai bacaleg dibuat kecewa soal nomor urut. Padahal, 50 bacaleg telah didaftarkan ke KPU Kabupaten Cirebon,Sabtu (13/5). Mereka pun berencana mundur. Diinternalnya ramai diperbincangkan.
Berdasarkan informasi, dari 9 petahana, empat diantaranya nomor mereka dibawah nomor 1. Bahkan, ada di nomor urut 4 dan 5. Dapil I misalnya, posisi nomor 1 ditempati Sekretaris DPC PKB. Padahal, ada Emha Syahirul Alam sebagai petahana.
Dapil II, ditempati Wakil Ketua DPC PKB Muis Syaerozie. Sementara ada Mahmudi sebagai petahana di nomor urut 5. Selanjutnya dapil IV, ada dua petahana didalamnya. Darusa dan Pandi. Pandi sendiri disebut-sebut berada di nomor urut 4. Sementara darusa di nomor 1.
Pun dapil V ada dua petahana didalamnya, H Tanung dan Ismiyatul Fatihiyah. Hasilnya, Ismiyatul di posisi pertama. Sedangkan di dapil VI, posisi nomor 1 ditempati Ketua DPC PKB Jamil Abdul Latief menggeser Mad Sholeh sebagai petahana.
BACA JUGA:BSI: Data & Dana Aman, Nasabah dapat Bertransaksi secara Aman
BACA JUGA:SELAIN CIREBON, Sonic Boom Pesawat Tempur F16 TNI AU Pernah Bikin Geger Warga Kampar
"Yang aman di nomor urut 1 itu untuk, dapil III Hanifah, dapil IV Darusa, dapil V Ismi, dan dapil VII Hasan Basori. Kenapa Hasan basori aman. Karena Luthfi jadi bacaleg DPR RI. Sementara petahana lainnya mendapat nomor dibawahnya," kata Sumber radar yang enggan disebutkan namanya.
Wakil Ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon, Syahidin membenarkan, kabar isu miring tersebut. Terlebih, setelah para bacaleg didaftarkan ke KPU, justru menuai polemik.
Diantaranya penempatan nomor urut para kader militan, incumbent dan loyalis yang dianggap oleh mereka tidak adil.
"Saya kira perjalan pendaftaran ke KPU masih panjang, jadi masih ada waktu pihak DPC yang punya peran penetapan nomor tersebut untuk dievaluasi, dipertimbangkan kembali mana bibit, bebet dan bobot yang ditempatkan dinomor urut sesuai dengan kadar pengabdian," kata Syahidin, kepada Radar, Selasa (16/5).
BACA JUGA:Mau Bisnis Bareng Pasangan, Tolong Dipikir Ulang, Belajarlah dari Ny Suharti
BACA JUGA:NGERI! Lapas Kuningan Digeledah, Petugas Temukan Korek yang Dimodif Jadi Cutter
Padahal, amanat partai itu jelas bahwa kader itu diutamakan dibanding pendatang baru yang masih belum teruji dedikasinya.
"Isu icumben yang ditempatkan dinomor urut diatas dua saya kira itu perlu dipertanyakan, apakah aleg tersebut sewaktu menjabat kurang loyal," ungkapnya.
Ataupun alasan lain para penentu nomor tidak punya kedekatan. Namun, jika alasan pertama tadi terbantahkan, berarti patut dipertanyakan ada apa dengan penentu kebijakan?
"Padahal kita tahu sendiri bahwa kita pernah punya legislatif yang bukan kader asli, kualitas kinerjanya kita sudah tahu, mereka hanya mencari jabatan bukan mendidikasikan diri sebagai kepanjangan tangan amanat para ulama," terangnya.
BACA JUGA:CANGGIH! Pesawat Tempur F16 TNI AU yang Terbang di Langit Cirebon, Prabowo Subianto: Sangat Cepat
BACA JUGA:HASIL RISET, 87 Persen Anak-Anak dari Keluarga Miskin akan Tetap Miskin ketika Dewasa Nanti
Menurutnya, PKB itu partai keramat disebabkan dilahirkan oleh para Ulama Kharismatik dengan tujuan agar aspirasi warga NU diakomodir, dan santri ikut berkontribusi dalam menentukan nasib bangsa kedepan.
Jika para pemangku kebijakan menyalahgunakan kewenangannya.
"Kita lihat saja nanti, karena itu akan kualat. Lihat juga para pendahulu yang suka bermain-main api di PKB mereka terbakar akhirnya," ungkapnya.
Akan tetapi, kata Syahidin, semua isu yang beredar masih belum terbukti secara sah. Sehingga, masih ada waktu baik para caleg yang merasa kecewa jangan mundur. Sebab, masih ada waktu DCS sampai tahapan selanjutnya.
"Silahkan pihak yang punya kepentingan evaluasi kembali bila perlu harus dipertimbangkan melalui musyawarah dengan para kiai yang ada di jajaran dewan syuro.
Karena selama ini saya amati Tanfidz kurang komunikasi dengan dewan syuro," bebernya.
BACA JUGA:KAI Daop 3 Cirebon Berlakukan Penyesuaian Harga dan Penambahan Rute di Tarif Khusus
BACA JUGA:Di Kuningan, Satu Partai Politik Tidak Ada Bacaleg
"Kesimpulan saya sementara adalah kalau benar penempatan kader terbaik dan icumben itu nomornya sembarangan, saya yakin mereka yang memutuskan tersebut tidak melibatkan orang tua yang dianggap sebagai penasehat dalam menentukan sebuah keputusan," imbuhnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi melalui sambungan selularnya, ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon, H Jamil Abdul Latief belum juga merespon. (sam)
BACA JUGA:Bobotoh Pasti Ingat, Dewangga Bisa Gantikan Arhan untuk Lemparan ke Dalam
BACA JUGA:KUMPUL DI KUNINGAN, 14 Pengkab Desak Ketua Pertina Jabar Mundur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: